Jakarta Political Weather Station dalam surveinya menyebutkan Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi partai di posisi teratas bersama
Partai Golkar. Lalu, apa alasan responden dalam survei memilih PDIP sebagai
partai yang berpotensi memenangkan Pileg 2014?
Direktur
Ekskutif PWS, Denny Ramdhani mengungkapkan sebanyak 16,9% responden ternyata
memilih PDIP karena tertarik dengan sosok Joko Widodo alias Jokowi yang telah
ditetapkan sebagai calon presiden beberapa pekan lalu.
"Tidak bisa di pungkiri, ada 'Jokowi Effect',
16,9% memilih PDI Perjuangan karena tertarik pada faktor Jokowi," ujar
Denny di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Senin (31/3/2014).
Dia menjelaskan, Jokowi memang sosok yang
menguntungkan PDIP. Karena itu, keputusan PDIP yang menjadikan Jokowi sebagai
capres dan juru kampanye (jurkam) Nasional PDIP dinilai akan ikut mendongkrak
suara PDIP di Pileg nanti.
"Faktor Jokowi sangat mempengaruhi, Jokowi
gak pakai apa-apa, tetap menjadi berita yang seksi dan masyarakat menyukai
sosok yang seperti dia," kata Denny.
Selain karena Jokowi Effect, pada urutan kedua,
sebanyak 16,3% responden lebih memilih caleg PDIP itu lantaran partai
berlambang banteng moncong putih itu telah menjadi partai oposisi selama 10
tahun dan dianggap peduli terhadap rakyat kecil.
"PDIP dipersepsikan sebagai partai yang
memiliki kepedulian atau komitmen terhadap rakyat kecil," ujar Denny.
Selain faktor Jokowi, faktor ketua umum Megawati
Soekarno putri juga turut mempengaruhi warga untuk memilih PDIP. Mega selama
ini dianggap sebagai sosok yang konsisten dan mampu mencetak para calon
pemimpin muda seperti Jokowi, Ganjar Pranowo dan Risma. Mega juga dianggap
mempunyai karisma dan mewarisi gaya kepemimpinan ayahnya Bung Karno.
"Yang memilih PDIP karena kepemimpinan Mega
sebanyak 14,8%. Mega selama ini dianggap sebagai aktor utama PDIP sehingga
partai tersebut mampu tahan dari hempasan badai dan gelombang politik yang
semakin keras," papar Denny.
Selain 3 alasan tersebut, Denny mengatakan, ada
beberapa alasan lain yang membuat responden kepincut dengan PDIP, di antaranya
adalah tertarik dengan ideologi nasionalisme, dianggap sebagai partai yang
bersih dan mempunyai kerja yang bagus.
"Responden yang mengaku tertarik dengan
ideologi nasionalisme PDIP sebanyak 7,9% lalu memilih karena memang telah
menjadi simpatisan PDIP sejak dulu sebanyak 11,6% dan dan yang menganggap PDIP
partai yang bersih sebanyak 7,5%," kata dia.
Survei tersebut dilakukan sejak 12-24 Maret 2014
di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel 1230 responden dengan teknik
multistage random sampling atau biasa disebut teknik acak bertingkat dengan
margin of error sebesar 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar